Sampah merupakan konsekuensi yang diakibatkan kehidupan. Sampah sering kali menimbulkan berbagai masalah. Peningkatan jumlah penduduk akan berakibat pula terhadap peningkatan jumlah timbulan sampah, serta semakin beragam aktivitas berarti semakin beragam jenis sampah yang dihasilkan.

Pengelolaan sampah rumah tangga Desa Randegan Tanggulangin Sidoarjo oleh Pokmas


Permasalahan sampah di desa pun menjadi lebih rumit akibat dari pemahaman tentang sampah oleh masyarakat desa masih minim.

Kita ambil contoh mengenai sampah yang tidak bisa terurai misalkan plastik. Seringkali pemahaman masyarakat, kerena merasa masih memiliki lahan yang luas masyarakat yang ada di desa membuang sampah plastik ke halaman belakang rumah tanpa ada proses pengelolaannya. Padahal jika mereka mengetahui bahwa sampah plastik itu puluhan tahun pun alam tidak bisa mengurainya.

Pemahaman tentang sampah itu harus disampaikan kepada masyarakat yang belum mengetahui hal tersebut. Pemahaman tidak ada yang mengelolah sampah itu selain masyarakat desa itu sendiri. Bahwa sampah membawa akibat yang buruk bagi kesehatan karena menjadi sumber berbagai penyakit dan secara estetika akan terlihat kumuh jika terlihat sampah yang berserakan.

Disinilah peran pemerintah desa menjadi penting. Bagaimana masyarakat desa itu memahami dan menyadari bahwa sampah adalah hal yang tidak bisa diabaikan. Pesan kesehatan tentang sampah harus terus berkelanjutan.

Desa Randegan Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo ini sampai dengan saat ini sudah dianggap cukup berhasil dalam mengatasi masalah sampah. Sudah sekitar satu tahun program pengelolaan sampah ini berjalan. Masyarakat bersama sama pemerintah desa menyadari bahwa jika permasalahan sampah ini dibiarkan akan berdampak kurang baik. Melalui program yang dicetuskan oleh pemerintah desa ini mendapat sambutan dan apresiasi warga.

Pengambilan sampah rumah tangga oleh Pokmas  Desa Randegan Tanggulangin Sidoarjo

Melalui Kelompok Masyarakat yang dibentuk dalam penanganan sampah akhirnya program ini bisa berjalan dengan baik. Dengan melakukan tahapan tahapan seperti sosialisasi, penjaringan aspirasi warga hingga penerbitan aturan berupa Peraturan Desa.
Pengambilan sampah rumah tangga oleh Pokmas  Desa Randegan Tanggulangin Sidoarjo

Bentuk dari apresiasi warga adalah berupa iuran, dimana dana yang bersumber dari iuran warga ini akan digunakan dalam proses pengelolan sampah.

Pemilahan sampah yang masih bisa dimanfaatkan kembali

Adapun pengelolaan sampah sampai dengan saat ini yang sudah berjalan adalah dengan berbagai cara, yaitu pemilahan sampah yang masih bisa dimanfaatkan. Sampah yang sekiranya masih bisa dimanfaatkan lagi akan dipilah.

Pembakaran sampah

Selanjutnya residu dari pemilahan sampah ini akan masuk dalam instalasi pembakaran sampah. Dalam pembakaran ini akan merubah bentuk sampah menjadi panas, gas, uap dan abu. Dan sampah yang tidak bisa dikelola dalam instalasi pengelolaan sampah desa akan dibawah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Alat pembakaran sampah

Bekerja sama dan difasilitasi oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sidoarjo, sampah yang tidak bisa dikelola di tempat pembuangan sementara desa akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir.

Adapun maanfaat dari program ini saat dirasakan oleh warga. Salah satu contoh, petani merasa dengan adanya program ini saluran tersier atau jaringan irigasi desa bisa lancar dan tidak tersumbat oleh sampah. Jika sebelumnya banyak sampah yang dibuang oleh oknum warga yang belum memiliki kesadaran tentang dampak sampah maupun sampah kiriman dari tempat lain.

Saat ini, warga maayarakat sudah memahami permasalahan dan dampak dari sampah. Sehingga dengan peningkatan kesadaran dan pengetahuan ini secara tidak langsung meningkatkan kualitas hidup mereka, kesehatan, serta tercipta lingkungan yang bersih dan nyaman.

Oleh: M. Afandi Eka Putra

Popular Posts