Itik Indonesia mula-mula berasal dari Jawa. Itik jenis ini umumnya disebut itik Jawa, karena tersebar dan berkembang di berbagai daerah di Pulau Jawa. Berbagai jenis itik lokal dikenal penamaannya berdasarkan wilayah asal dan sifat morfologis seperti itik Alabio, itik Tegal dan itik Mojosari.
Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang panca usaha beternak yaitu
(1). Perkandangan
1. Persyaratan temperatur kandang ± 39 ° C.
2. Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%
3. Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang
4. Kondisi kandang dan perlengkapannya, kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam managemen

(2). Bibit Unggul
Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik adalah sebagai berikut :
• membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
• memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
• membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap
(3). Pakan Ternak
• Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0– 8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:

1. umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
2. umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
3. umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
4. umur 18 minggu– 72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).
• Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :
1. umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama biar minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
2. umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
3. umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.

(4) Hama dan Penyakit
Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
1. penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
2. penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat
Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:
• Penyakit Duck Cholera
Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
• Penyakit Salmonellosis
Penyebab: bakteri typhimurium.
Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.
 
(5) Panen
1. Hasil Utama
Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik
2. Hasil Tambahan
Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga

Sumber: Cybex Kementan

Popular Posts