Kewaspadaan terhadap hama wereng coklat perlu kita tingkatkan. Mengingat potensi kehilangan hasil sangat besar diakibatkan oleh hama ini.
Foto: jogjatani.16mb.com


Adapun ciri tanaman yang terserang hama wereng batang coklat antara lain:
1. Daun tanaman padi bawarna kuning ( serangan ringan)
2. Tanaman padi akan mengering seperti terbakar (serangan berat)
Foto: cybex.pertanian.go.id

Solusi yang dibutuhkan antara lain:

1. Lakukan pengamatan pada tanaman padiminimal satu minggu sekali dengan cara tanaman padi di tepuk – tepuk pada bagian batang bila ada di temukan populasi wereng batang coklat maka lakukan pengendalian :

a. Pengendalian dengan agensi hayati atau pestisida nabati jika populasi masih rendah

b. Penyemprotan dengan insektisida kimia yang berbahan aktif antara lain Bufofresin, Fifronil, Amidakloprid dan Teametoksan.

2. Penyemprotan harus tepat dosis, jenis, waktu dan tepat sasaran dengan perlakuan penyemprotan arahkan kebagian bawah tanaman/batang

3. Jangan menggunakan Insektisida yang dilarang digunakan untuk tanaman padi dan berlebihan dalam penyemprotan karena akan menyebabkan terjadinya resurgensi atau wereng batang coklat akan bertambah banyak dan tahan terhadap Insektisida.

4. Menghimbau petani untuk sementara tidak menanam varietas padi rentan seperti ketan, Cilamaya Muncul, IR42, dan IR64. Varietas padi yang disarankan untuk ditanam adalah Inpari 1 hingga Inpari 10, khususnya Inpari 2, Inpari 3 dan Inpari 6.Padi hibrida disarankan ditanam pada daerah yang bukan endemis wereng coklat. Penanaman padi hibrida perlu mendapat pengawasan ekstra ketat agar wereng coklat dapat dikendalikan sedini mungkin. Sampai saat ini tidak satu pun varietas padihibrida yang tahan terhadap hama wereng coklat biotipe

5. Perlu dilakukan pemantauan terhadap keberadaan hama wereng coklat, seminggusekali atau paling lambat dua minggu sekali. Khusus di daerah yang sudah terserang wereng coklat, pemantauan haruslebih intensif. Pengendalian segera dilakukan jika populasi wereng telah mencapai ambang ekonomi (empat ekor per rumpun pada fase vegetatif dan tujuh ekor per rumpun pada vase generatif).

Meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit virus kerdil hampa dan penyakit virus kerdil rumput yang ditularkan oleh wereng coklat. Satu ekor wereng coklat yang mengandung virus dapat menulari satu atau lebih tanaman padi di pembibitan atau tanaman padi di lapangan yang berumur kurang dari satu bulan setelah tanam. Kalau sudah ada gejala serangan, tanaman perlu dieradikasi karena tidak ada racun yang dapat mengendalikan penyakit virus.

Sumber: CyberExtension Kementan

Popular Posts

Blog Archive